Sering Dicari — Tutorial & Informasi Bermanfaat: Wisata
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

Tips Traveling ke Gili Labak Madura

Gili Labak adalah salah satu pulau cantik yang berada di Madura, untuk mencapai pulau berkadar oksigen terbaik di dunia ini membutuhkan waktu 2 jam perjalanan memakai kapal dari pelabuhan Kalianget. Jauh, tapi jangan berkecil hati dan patah semangat terlebih dahulu. Semua akan terbayar lunas ketika Anda memijakkan kaki di pulau ini.

Jika Anda ingin berwisata ke Gili Labak, ada beberapa tips yang harus diperhatikan supaya traveling Anda semakin menyenangkan. Tips kali ini sesuai dengan pengalaman saya pribadi saat berkunjung ke sana.

Tips Traveling ke Gili Labak Madura

1. Berangkat rombongan

Karena kapal yang disewa dihitung dari sekali jalan bukan perorang, disarankan untuk jalan-jalan ke Gili Labak secara rombongan bersama keluarga atau teman kantor. Satu kapal mempunyai kapasitas 25 hingga 30 orang, biaya akan jadi lebih murah jika ditanggung bersama. Kapal menuju Gili Labak sudah termasuk pelampung untuk keselamatan dan alat snorkeling. Berapa biaya untuk mencapai ke Gili Labak bisa dibaca disini : Biaya menyeberang kapal ke Gili Labak

2. Bawa Alat Snorkeling Sendiri

Walaupun biaya kapal sudah termasuk alat snorkeling, saya sarankan untuk membawa sendiri karena kita tidak tahu kebersihan alat tersebut. Semua orang memakai alat ini dikawatirkan mulut Anda akan terkena penyakit seperti teman saya yang sepulang dari Gili Labak, mulut gatal-gatal.

Gili Labak memiliki pemandangan bawah air yang sangat luar biasa, jadi alat ini wajib Anda bawa dan jangan sampai dilupakan. Pemandangan koral dihiasi dengan ikan kecil warna-warni sangat indah sekali dan memanjakan mata kita. 

3. Bawa Tenda

Khusus untuk Anda yang ingin menginap, membawa tenda sendiri sangat disarankan karena di Gili Labak tidak ada penginapan seperti hotel, hanya rumah warga lokal yang saya kurang tahu apakah boleh menginap di rumah warga. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya menyewa tenda sendiri dari rumah. Jangan lupa juga untuk membawa selimut, siapa tahu cuaca dingin ketika malam hari. 

4. Sunblock

Matahari di Gili Labak sangat terik, jika kulit anda tidak dilindungi menggunakan sunblock, bisa jadi teriknya matahari akan membakar kulit Anda. Tapi, meskipun sangat terik entah kenapa sepulang dari Gili Labak justru kulit saya terasa lebih bagus hehe. Mungkin karena efek kandungan oksigen yang sangat banyak, udara yang masih segar sangat berpengaruh bagi tubuh kita. 

5. Charger Battery & Battery Cadangan

Momment keren tidak boleh sampai tidak diabadikan karena battery kamera habis, jangan lupa charger sebelum berangkat, jika perlu membawa battery cadangan. Tips dari saya, walaupun sibuk foto dan membuat video, jangan lupa untuk tetap menikmati keindahan alam tanpa gadget.

So, sudah siap berlibur? 

Biaya dan Bagaimana Cara ke Gili Labak, Madura.

Beberapa Minggu yang lalu saya melakukan perjalanan yang sangat istimewa ke sebuah pulau yang ada di wilayah Sumenep, Madura. Trip kali ini menurut saya sangat worth it walaupun sangat melelahkan, karena saya melakukan perjalanan dari Malang.

Dari Malang, berangkat sekitar pukul 1 dini hari untuk mengejar pagi sampai di gili. Sekitar 7 jam perjalanan dari Malang, saya menuju pelabuhan Kalianget. Ada beberapa pelabuhan untuk menuju ke Gili Labak, terserah ingin memilih yang mana.

Biaya dan Bagaimana Cara ke Gili Labak, Madura.

Sesampainya di pelabuhan, kamu akan berjumpa dengan mas-mas parkir yang sekaligus akan menawarkan harga perahu menuju Gili Labak. Temen-temen bisa melalui mas ini, atau bisa langsung mencari pemilik perahu. Kisaran harga Rp 800.000 dengan kapasitas kapal mencapai 25 - 30 orang. Saya sarankan untuk berangkat bersama rombongan supaya murah. Namun, jika memang private trip, biaya tersebut ditanggung sendiri. Jika ingin menginap, ada tambahan sebesar Rp 200.000.

Sudah tahu harga kapal untuk menyebrang, berapa lama sih perjalanan laut menuju Gili Labak? Untuk kamu yang tidak suka perjalanan laut, saya pastikan akan sangat males untuk menyebrang karena memakan waktu 2 jam perjalanan. Oiya, harga kapal tadi sudah termasuk alat snorkeling dan pelampung. Tapi, saran saya bawa alat snorkeling sendiri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena alat yang disewakan dipakai oleh banyak orang.

Kapal tidak ada yang lebih bagus sehingga mau tidak mau tekanan ombak lumayan membuat kapal bergelombang. Persiapkan antimo supaya tidak mabuk. Menurut pengalaman saya pribadi, dua teman tetap mabuk walaupun minum antimo. Hehe

Tapi, jangan kawatir, perjalanan yang membutuhkan pengorbanan tersebut terbayar lunas dengan keindan Gili Labak  yang sangat luar biasa. Karena tidak banyak hipster berkunjung ke pulau yang memiliki 35 kepala keluarga ini, kamu tidak akan melihat sampah berserakan. Ingat selalu untuk membuang sampah pada tempatnya supaya Gilik Labak selalu indah dan bisa dinikmati semua orang.

Tips lagi dari saya, disarankan untuk membeli product lokal entah itu kaos atau oleh-oleh lainnya untuk support warga lokal yang sangat baik dan ramah. Warga lokal juga selalu merekomendasikan mencoba ikan bakar, kebetulan kemarin waktu saya keasana ikan sedang kosong sehingga saya tidak bisa mencobanya.

Gili Labak memiliki ombak yang tidak besar, sehingga teman-teman bisa snorkeling dengan bebas melihat pemandangan bawah air. Banyak ikan warna-warni yang akan memanjakan mata kamu. Kemarin, jarak air dan karang tidak begitu jauh sehingga karang tersebut bisa menganai tubuh terutama kaki. Usahakan tidak menyentuh apalagi merusak keindahan karang Gili Labak.

Nah, sekarang tahu kan bagaimana cara ke Gili Labak dan biaya kapal yang harus kamu bayar? Jika masih ada pertanyaan kamu bisa menuliskan komentar dibawah. Baca juga : Tips backpacker ke Thailand biaya murah

Harga Tiket Wisata Alam Goa Pinus Batu Terbaru

Bisa dibilang baru, wisata Goa Pinus termasuk tempat kekinian untuk saat ini di kota Batu, Malang. Bagaimana tidak, banyak spot foto bagus yang asik untuk di-upload di instagram kamu. Wisata baru dekat dengan Paralayang ini memang menawarkan kesejukan dan tempat yang menarik.

Goa Pinus Wisata Alam Terbaru Kota Batu

Jika kamu dari luar kota ingin berwisata di Goa Pinus, rekomendasi dari Sering Dicari yaitu menyewa motor atau mobil di Malang.

Kendaraan umum dari stasiun kota baru Malang teman-teman bisa memilih angkot jurusan terminal Landungsari. Cari angkot dengan tulisan L, apapun itu. Misalnya AL, GL, GML, dan masih banyak lagi.

Setelah dari terminal Landungsari, pilih angkot berwarna ungu menuju terminal pasar kota Batu. Sepertinya ada lagi menuju Pujon, namun masalahnya wisata Goa Pinus berada di antara pemukiman dan masuk kedalam, tidak melalui jalan raya karena menuju gunung Banyak. Pilihannya yaitu berjalan kaki setelah naik angkot, memang sedikit rumit.

Harga tiket masuk wisata Goa Pinus bisa dibilang sangat murah, hanya Rp 5.000 saja per-orang, parkir sepeda motor Rp 5.000.

Tidak cukup sampai disini, di dalam kalian harus membayar lagi untuk spot-spot tertentu sebesar Rp 5.000. Total sekitar Rp 20.000 untuk satu orang dan satu kendaraan bermotor, karena di dalam juga ada tempat lagi yang jika kamu ingin masuk harus membayar tiket ulang. Menurut saya masih termasuk oke karena belum tergolong wisata mahal dan masih sesuai dengan harga tiket. Tetapi, dari segi sistem pembayaran yang saya kurang setuju karena harus mengeluarkan dompet setiap saat. 

Memang mungkin ada bagusnya juga memisah tiket masuk dengan teempat foto, karena pengunjung bisa memilih lagi dimana saja mereka ingin mengabadikan moment. Tetap saja, tidak ada tempat yang benar gratis, semua lokasi foto diwajibkan membayar lagi. Jadi kesimpulannya tiket masuk hanya tiket masuk, belum termasuk foto di lokasi.

Sebenarnya kenapa dinamakan Goa Pinus karena memang terdapat goa diantara hutan pinus di gunung Banyak. Walapun goa tidak terlalu besar, sepertinya goa ini peninggalan jaman Belanda. Team Sering Dicari masuk di bibir goa saja sih hehe. Di spot ini juga lumayan asik untuk berfoto,bibir goa dibangun sebuah patung besar seperti monster lucu. Diseberang goa juga terdapat pemandangan yang sangat bagus sekali,kalian bisa melihat gunung dan pemukiman warga yang tidak bisa ditemukan di tempat lain di kota Batu.

Pada hari libur dan Weekend  wisata Goa Pinus sangat dipadati pengunjung, terutama anak muda. Disarankan untuk datang pada hari biasa untuk mendapatkan ketenangan dan bisa menikmati keindahan kota Batu.

Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi wisata baru kota Batu yang kekinian ini? Jika ada yang ditanyakan, tulis komentar di bawah dan jangan lupa untuk membaca : Perbedaan kampung wisata Tridi & Jodipan Malang

Perbedaan Kampung Wisata Tridi & Jodipan Malang

Mungkin beberapa dari kalian masih bingung jika ingin berwisata ke Malang khususnya kampung Tridi dan Jodipan. Sekilas jika dilihat dari atas jembatan memang sama, tapi sebenarnya berbeda, lho. Hmmmm... Perasaan sama saja deh, jadi makin bingung?

Perbedaan Kampung Wisata Tridi dan Warna Warni Jodipan Malang

Pada artikel kali ini saya ingin berbagi sedikit informasi tentang kedua kampung hits ini. Dulunya sangat kumuh karena berada di pinggir sungai, tidak ada satupun wisatawan yang ingin datang, setelah disulap menjadi warna-warni, wisata yang cocok untuk semua kalangan ini hampir setiap hari dipadati oleh pengunjung, khususnya hari libur dan akhir pekan.

Seperti namanya, kampung warna-warni Jodipan adalah kampung yang sangat penuh warna. Tempat menarik untuk selfie dan berfoto bersama teman-teman ketika berkunjung ke wisata ini.

Berbeda dengan kampung Tridi, dari segi konsep memang sama penuh dengan warna, tetapi kampung Tridi mempunyai lukisan 3 dimensi seperti macan, atau tokoh superhero. Kalian bisa mengekspresikan seolah dikejar macan atau beraksi dengan superhero di kampung ini.

Sekarang tahu kan perbedaan keduan kampung ini? Walapun sepertinya berada di kawasan yang sama, sebenarnya mereka berbeda. Jembatan penghubung antara kedua kampung ini juga sudah dibangun, maksimal 50 orang, cocok juga untuk dijadikan tempat foto, namun sangat ramai dan harus antri. Jika sore dan malam hari, jembatan penghubung ini sangat cantik karena dihiasi dengan lampu warna-warni.

Berapa sih tiket masuknya? Murah meriah, hanya Rp 3.000 per-orang & per-kampung bonus gantungan kunci karya warga setempat, parkir motor Rp 2.000. 

Jika kamu adalah wisatawan luar kota Malang, jangan kawatir untuk menuju kampung ini karena lokasinya dekat dengan stasiun kota baru, Malang. Bahkan teman-teman bisa dengan jalan kaki menuju ke Jodipan dan kampung Tridi.

Jika di-explore lebih jauh, kedua kampung ini tidak hanya bisa untuk mencari tempat foto warna-warni saja. Namun juga bisa memfoto penduduk lokal (human interest) yang sedang melakukan aktivitas seperti menjemur baju, menyusui, dan bersantai. Mereka juga sangat ramah, jangan khawatir. Orang Malang memang selalu ramah kepada siapapun.

Jadi, adakah rencana untuk datang berwisata ke kedua kampung yang sedang naik daun di Malang ini? Baca juga : Tips backpacker ke Thailand biaya murah

Tips Backpacker ke Thailand Biaya Murah Meriah

Thailand bisa dibilang negara yang banyak diminati oleh wisatawan dari Indonesia. Kenapa tidak? Biaya hidup di Thailand sangat murah sekali.

Untuk kamu yang ingin berwisata ke Thailand tetapi mempunyai budget yang rendah, jangan khawatir. Di postingan ini saya ingin berbagi sedikit mengenai pengalaman selama bepergian ke Thailand selama 9 hari dengan biaya yang sangat murah.

Tips Backpacker ke Thailand Biaya Murah Meriah

Sebelum ke Thailand, apa yang harus disiapkan? 
1. Paspor
2. Uang saku secukupnya
3. Kamera

Selebihnya, tergantung kebutuhan masing-masing. Kenapa saya merekomendasikan ketiga hal tersebut, karena di liburan ke Thailand tidak perlu ribet membawa ini dan itu seperti halnya liburan ke Eropa.

Kurang lebih sama dengan di Indonesia, Thailand memiliki penduduk hampir sama dengan kita, dari segi kulit dan bentuk wajah. Wisata alam dan juga religi semuanya hampir sama seperti di Indonesia.

Selain itu, jika kamu membawa barang terlalu banyak justru akan membuat liburan kamu tidak nyaman. Ingin pergi tapi bingung barang bawaan yang terlalu banyak dan tidak penting.

Bagaimana menghemat uang selama tinggal di Thailand?

Pertama, cari penginapan murah seperti hostel yang biasanya tidur bersama backpacker yang lainnya. Sangat murah, sekitar Rp 70.000 satu malam. Tapi, yang harus diperhatikan adalah kebersihan tempat. Karena harga yang murah, biasanya orang dari berbagai belahan dunia datang membawa beberapa masalah seperti kutu, jamur kulit, dan lain sebagainya. So, usahakan cek review dari backpacker yang pernah menginap di tempat tersebut.

Kedua, jangan kawatir dengan harga makanan karena di Thailand sangat murah. Hanya dengan 40 Baht - 50 Baht kamu sudah bisa makan kenyang. Jika dirupiahkan sekitar Rp 17.000 - Rp 20.000 porsinya dua kali lipat dari makanan di warung Indonesia.

Banyak warung dan street food di Thailand dengan harga yang murah, tapi jangan sampai tergiur karena kamu harus ingat biaya untuk makan beberapa hari kedepan. Jika tidak, kamu akan selalu membeli karena pingin, bukan karena lapar. Makanan Thailand terkenal menggoda selera.

Ketiga, untuk transportasi beberapa orang menyarankan memakai taksi online karena murah dan tidak akan tersesat. Hmmm.. Menurut saya, jauh lebih murah jika menggunakan bis untuk menuju suatu tempat di Thailand.

Masalah petunjuk jangan kawatir, ketika kamu membuka Google Maps, nomor bis otomatis akan muncul pada informasi peta. Jangan takut tersesat menggunakan bis. Eits, tapi jangan sekali-kali mencoba menggunakan Tuk Tuk karena harganya bisa saja sangat mahal untuk wisatawan yang tidak mengerti bahasa Thai dan negosiasi.

Banyak sekali rekomendasi transportasi di Thailand, jika tidan ingin naik bis kamu bisa pilih perahu, namun sangat polusi karena asap dari kenalpot hitam pekat, terutama duduk di belakang perahu. Namun sanga seru dan menjadi pengalaman tersendiri. Masih tidak mau menggunakan bis dan perahu, kamu bisa memakai BTS kereta bawah tanah yang sangat cepat menuju ke tempat tujuan.

Setelah 9 hari di Thailand, menurut saya jangan takut dengan informasi yang bilang bahwa di Thailand banyak copet dan lain sebagainya. Positif thinking, orang Thailand sangat baik dan ramah. Walupun tidak banyak yang bisa berbahasa Inggris, mereka akan mencoba membantu ketika kamu ingin bertanya.

( ! ) Supaya tidak over budget, sebaiknya dipisah antara uang makan, transportasi dan kebutuhan lainnya. Jika tidak, uang kamu akan cepat habis dan kebingungan.

Gimana nih, kapan berangkat ke Thailand? Semoga liburan kamu menyenangkan. Baca juga : Yang harus disiapkan sebelum pergi ke luar negeri

Baca Dulu Sebelum ke Wisata Lembah Tumpang Malang

Seperti tidak ada habisnya, Malang selalu memberi kejutan dengan tempat-tempat wisata baru. Salah satunya candi yang berada di Tumpang, lembah Tumpang namanya.

Sesuai informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber, wisata ini masih termasuk baru dan rekomended untuk dikunjungi. Sebagus apa sih?

Wisata Alam Candi Lembah Tumpang Malang

Sebelum itu, mari kita membahas tentang rute untuk menuju ke Lembah Tumpang. Dari kota Malang lumayan jauh, sekitar satu jam menggunakan kendaraan pribadi. Tidak begitu macet karena memang biasanya jalur menuju Tumpang tidak seramai di pusat kota.

Awalnya, saya cukup penasaran dengan wisata satu ini karena teman saya dari Turki merekomendasikan dan menyatakan bahwa sangat bagus.

Yup, seperti yang dibilang teman saya. Lembah Tumpang memang bagus, cocok untuk berwisata dengan kelurga, terdapat kolam renang yang lumayan luas.

Tetapi, tidak pada kolam renang inti dari wisata Lembah Tumpang. Yaitu candi yang menjadi pusat daya tarik tempat ini. Namun, saya masih bingung sampai sekarang karena candi tersebut terlihat baru setelah renovasi total sepertinya. Batu-batu yang digunakan tidak terdapat lumut seperti candi pada umumnya. Bagus, tapi menurut saya kesan peninggalannya jadi kurang terasa.

Diantara candi terdapat kolam ikan mengelilingi, kamu juga bisa memberi makan ikan koi langsung dengan membeli pakan di loket masuk sebesar Rp 5.000, pemandangan hijau juga sangar epic menghiasi kawasan wisata Lembah Tumpang. Pepohonan hijau, bambu dan aroma alam sangat terasa disana.

Namun, menurut saya harga tiket terlalu mahal yaitu Rp 40.000 satu orang. Jika dibandingkan dengan wisata lain seperti Bromo atau air terjun di Malang, harga tiket tersebut membuat saya berfikir dua kali jika ingin kembali ke Lembah Tumpang. Hanya untuk menikmati kolam renang, saya lebih memilih untuk datang ke kolam renang yang ada kota. Selain lebih murah, jarak tidak terlalu jauh.

Selain itu, pelayanan cafe juga tidak terlalu bagus karena meja tidak cepat dibersihkan dan ketika saya meminta tolong untuk membersihkan kepada pegawai, justru direkomendasikan pindah tempat. Hhmmm.. Menurut saya bukan solusi yang tepat.

So, begitu saja review dari saya. Jika teman-teman penasaran dengan wisata Lembah Tumpang, tidak ada salahnya untuk datang dan melihat langsung. Baca juga : Informasi Wisata Alam Waduk Selorejo Malang